بسم الله الرحمن الرحيم، قال الله تعالى:
{ يا َيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَنْفِقُوا مِمَّا رَزَقْنَاكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ يَوْمٌ لَا بَيْعٌ فِيهِ وَلَا خُلَّةٌ وَلَا شَفَاعَةٌ وَالْكَافِرُونَ هُمُ الظَّالِمُونَ }
صدق الله العظيم [البقرة:254].
Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Mengasihani, firman Allah Ta’ala:
Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah) sebagian dari rezeki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi syafa'at. Dan orang-orang kafir itulah orang-orang yang zalim. (254)
Maha Benar Allah
[Al Baqarah]
والسؤال للإمام المهدي: أليس قول الله بمحكم بيّن ينفي شفاعة العبيد بين يدي الربّ المعبود، ولذلك قال الله تعالى:
{ وَأَنذِرْ بِهِ الَّذِينَ يَخَافُونَ أَن يُحْشَرُواْ إِلَى ربّهم لَيْسَ لَهُم مِّن دُونِهِ وَلِيٌّ وَلاَ شَفِيعٌ لَّعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ }
صدق الله العظيم [الأنعام:51]؟
Pertanyaan Al Imam Al Mahdi: Bukankah firman Allah pada muhkam Al Qur’an jelas menafikan adanya syafa’at dari hamba yang menyembah di sisi Tuhan yang disembah, kerana itu Allah Ta’ala berfirman:
Dan berilah peringatan dengan apa yang diwahyukan itu kepada orang-orang yang takut akan dihimpunkan kepada Tuhannya (pada hari kiamat), sedang bagi mereka tidak ada seorang pelindung dan pemberi syafa'atpun selain daripada Allah, agar mereka bertakwa. (51)
Maha Benar Allah
[Al An’aam]
?
فانظروا لقول الله تعالى:
{ لَيْسَ لَهُم مِّن دُونِهِ وَلِيٌّ وَلاَ شَفِيعٌ }
صدق الله العظيم، ولكنّ الذين لا يؤمنون بالله إلا وهم مُشركون سيقولون: "مهلاً مهلاً يا ناصر محمد اليماني إنما نفي الشفاعة للكُفار، أما المؤمنين فلهم الشفاعة بين يدي ربّهم ولذلك يشفع لهم محمدٌ رسول الله صلّى الله عليه وآله وسلّم". ومن ثمّ يردُّ عليه الإمام المهدي، وأقول: سننظر أصدقت أم كُنت من الكاذبين ممن يقولون على الله ما لا يعلمون، وسوف نجد الحُكم بيننا من الله في مُحكم كتابه في قول الله تعالى:
{ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَنْفِقُوا مِمَّا رَزَقْنَاكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ يَوْمٌ لَا بَيْعٌ فِيهِ وَلَا خُلَّةٌ وَلَا شَفَاعَةٌ }
صدق الله العظيم [البقرة:254]
Perhatikan firman Allah Ta’ala:
Sedang bagi mereka tidak ada seorang pelindung dan pemberi syafa'atpun selain daripada Allah
Maha Benar Allah
Akan tetapi, orang-orang yang tidak beriman kepada Allah melainkan mereka dalam keadaan menyekutukan Tuhan, mereka akan berkata: “Nanti dulu, tenang wahai Naser Mohammed Al Yamani, sesungguhnya menafikan adanya syafa’at adalah untuk orang kafir, adapun orang-orang beriman, mereka mendapat syafa’at di sisi Tuhan mereka, kerana itu Muhammad Rasulullah -shollallaahu ‘alayhi wasallam- akan memberikan syafa’at kepada mereka”.
Untuk itu Al Imam Al Mahdi membalasnya, aku katakan: Kita akan lihat adakah engkau benar atau engkau termasuk kalangan pendusta, kalangan orang-orang yang mengatakan terhadap Allah pada perkara yang mereka tidak mengetahuinya, dan kelak kita akan dapatkan keputusan antara kita dari Allah dalam muhkam Kitab-Nya pada firman Allah:
Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah) sebagian dari rezeki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi syafa'at. Dan orang-orang kafir itulah orang-orang yang zalim. (254)
Maha Benar Allah
وتجد الخطاب موجَّه للمؤمنين وينفي الله الشفاعة لهم بين يدي ربّهم. تصديقاً لقول الله تعالى:
{ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَنْفِقُوا مِمَّا رَزَقْنَاكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ يَوْمٌ لَا بَيْعٌ فِيهِ وَلَا خُلَّةٌ وَلَا شَفَاعَةٌ }
صدق الله العظيم.
Engkau akan dapati firman ini ditujukan kepada orang-orang beriman, Allah menafikan adanya syafa’at untuk mereka di sisi Tuhan mereka.
Pembenaran terhadap firman Allah Ta’ala:
Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah) sebagian dari rezeki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi syafa'at
Maha Benar Allah
والسؤال الذي يطرح نفسه: أليست كلمة (لا) هي نافية في قاموس اللغة العربية، ولذلك تقولون (لا إله إلا الله)، وكذلك جاء النفي في قول الله تعالى:
{ وَلَا شَفَاعَةٌ }
أي ولا شفاعة لوليّ أو نبيٍّ بين يدي ربّه يشفع للمؤمنين، وكذلك كلمة (ليس) أفلا تعلمون أنها من كلمات النفي المُطلق؟ ولذلك قال الله تعالى:
{ لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ }
صدق الله العظيم [الشورى:11]
Persoalannya:
Bukankah kalimah LAA adalah kalimah NAFI -menafikan/menidakkan/meniadakan/menyangkal- dalam kamus Bahasa arab, kerana itu kalian mengatakan LAA ILAAHA ILLA ALLAH, demikian juga adanya nafi pada firman Allah Ta’ala:
dan tidak ada lagi syafa'at
Yakni tidak ada syafa’at buat wali atau nabi di sisi Tuhan untuk mereka syafa’ati orang-orang yang beriman, demikian juga kalimah LAISA, tidakkah kalian tahu ianya termasuk kalimah nafi mutlak
?
Kerana itu Allah Ta’ala berfirman:
Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dialah yang Maha Mendengar dan Melihat. (11)
Maha Benar Allah
[Asy Syuuraa]
ولذلك قال الله تعالى:
{ وَأَنذِرْ بِهِ الَّذِينَ يَخَافُونَ أَن يُحْشَرُوا إِلَىٰ ربّهم ۙ لَيْسَ لَهُم مِّن دُونِهِ وَلِيٌّ وَلَا شَفِيعٌ لَّعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ }
صدق الله العظيم [الأنعام:51]
Sebab itu Allah Ta’ala berfirman:
Dan berilah peringatan dengan apa yang diwahyukan itu kepada orang-orang yang takut akan dihimpunkan kepada Tuhannya (pada hari kiamat), sedang bagi mereka tidak ada seorang pelindung dan pemberi syafa'atpun selain daripada Allah, agar mereka bertakwa. (51)
Maha Benar Allah
[Al An’aam]
أفلا ترون أن الإمام المهدي يحاجكم بآيات الكتاب البيّنات لعالمكم وجاهلكم هُنَّ أمّ الكتاب لتصحيح العقيدة الحقّ؟ فلماذا لا تتبعوا آيات الكتاب البيّنات لعالمكم وجاهلكم فهل أنتم فاسقون؟
Tidakkah kalian lihat Al Imam Al Mahdi menghujjah kalian dengan ayat-ayat Al Qur’an yang jelas bagi yang terpelajar maupun yang tidak, itulah ayat-ayat induk Al Qur’an, Ummul Kitab, untuk membetulkan dan membaiki akidah kepercayaan yang hak
?
Lalu mengapa kalian tidak mengikuti ayat-ayat Al Qur’an yang jelas untuk semua orang, adakah kalian ini orang-orang fasik
?
وقال الله تعالى:
{ وَلَقَدْ أَنزَلْنَآ إِلَيْكَ آيَاتٍ بَيِّنَاتٍ وَمَا يَكْفُرُ بِهَا إِلاَّ الْفَاسِقُونَ (99) }
صدق الله العظيم [البقرة]
Firman Allah Ta’ala:
Dan sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu ayat-ayat yang jelas; dan tak ada yang ingkar kepadanya, melainkan orang-orang yang fasik. (99)
Maha Benar Allah
[Al Baqarah]
وقال الله تعالى:
{ وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنْ ذُكِّرَ بِآياتِ ربّه فَأَعْرَضَ عَنْهَا وَنَسِيَ مَا قَدَّمَتْ يَدَاهُ إِنَّا جَعَلْنَا عَلَى قُلُوبِهِمْ أَكِنَّةً أَنْ يَفْقَهُوهُ وَفِي آذَانِهِمْ وَقْراً وَإِنْ تَدْعُهُمْ إِلَى الْهُدَى فَلَنْ يَهْتَدُوا إِذاً أَبَداً }
صدق الله العظيم [الكهف:57]
Allah Ta’ala berfirman:
Dan siapakah yang lebih zalim dari pada orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat Tuhannya lalu dia berpaling dari padanya dan melupakan apa yang telah dikerjakan oleh kedua tangannya? Sesungguhnya Kami telah meletakkan tutupan di atas hati mereka, (sehingga mereka tidak) memahaminya, dan (Kami letakkan pula) sumbatan di telinga mereka; dan kendatipun kamu menyeru mereka kepada petunjuk, niscaya mereka tidak akan mendapat petunjuk selama-lamanya. (57)
Maha Benar Allah
[Al Kahfi]
وقال الله تعالى:
{ هُوَ الَّذِي أَنْزَلَ عَلَيْكَ الْكِتَابَ مِنْهُ آيَاتٌ مُحْكَمَاتٌ هُنَّ أُمُّ الْكِتَابِ }
صدق الله العظيم [آل عمران:7]
Firman Allah Ta’ala:
Dialah yang menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepada kamu. Di antara (isi)nya ada ayat-ayat yang muhkamaat, itulah pokok-pokok isi Al qur'an
Maha Benar Allah
[Keluarga ‘Imran]
وقال الله تعالى:
{ إِنَّ رَبَّكُمُ اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَىٰ عَلَى الْعَرْشِ يُدَبِّرُ الْأَمْرَ مَا مِنْ شَفِيعٍ إِلَّا مِنْ بَعْدِ إِذْنِهِ ۚ ذَٰلِكُمُ اللَّهُ رَبُّكُمْ فَاعْبُدُوهُ أَفَلَا تَذَكَّرُونَ (3) }
صدق الله العظيم [يونس:3]
Allah Ta’ala berfirman:
Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah Yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy untuk mengatur segala urusan. Tiada pemberi syafa'at pun kecuali sesudah ada izin-Nya. (Dzat) yang demikian itulah Allah, Tuhan kamu, maka sembahlah Dia. Maka apakah kamu tidak mengambil pelajaran? (3)
Maha Benar Allah
[Yunus]
وقال الله تعالى:
{ وَذَرِ الَّذِينَ اتَّخَذُواْ دِينَهُمْ لَعِباً وَلَهْواً وَغَرَّتْهُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا وَذَكِّرْ بِهِ أَن تُبْسَلَ نَفْسٌ بِمَا كَسَبَتْ لَيْسَ لَهَا مِن دُونِ اللّهِ وَلِيٌّ وَلاَ شَفِيعٌ وَإِن تَعْدِلْ كُلَّ عَدْلٍ لاَّ يُؤْخَذْ مِنْهَا أُوْلَـئِكَ الَّذِينَ أُبْسِلُواْ بِمَا كَسَبُواْ لَهُمْ شَرَابٌ مِّنْ حَمِيمٍ وَعَذَابٌ أَلِيمٌ بِمَا كَانُواْ يَكْفُرُونَ (70) }
صدق الله العظيم [الأنعام]
Allah Ta’ala berfirman:
Dan tinggalkan lah orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai main-main dan senda gurau, dan mereka telah ditipu oleh kehidupan dunia. Peringatkanlah (mereka) dengan Al-Quran itu agar masing-masing diri tidak dijerumuskan ke dalam neraka, karena perbuatannya sendiri. Tidak akan ada baginya pelindung dan tidak pula pemberi syafa'at selain daripada Allah. Dan jika ia menebus dengan segala macam tebusanpun, niscaya tidak akan diterima itu daripadanya. Mereka itulah orang-orang yang dijerumuskan ke dalam neraka. Bagi mereka (disediakan) minuman dari air yang sedang mendidih dan azab yang pedih disebabkan kekafiran mereka dahulu. (70)
Maha Benar Allah
[Al An’aam]
وقال الله تعالى:
{ وَيَعْبُدُونَ مِن دُونِ اللّهِ مَا لاَ يَضُرُّهُمْ وَلاَ يَنفَعُهُمْ وَيَقُولُونَ هَـؤُلاء شُفَعَاؤُنَا عِندَ اللّهِ قُلْ أَتُنَبِّئُونَ اللّهَ بِمَا لاَ يَعْلَمُ فِي السَّمَاوَاتِ وَلاَ فِي الأَرْضِ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى عَمَّا يُشْرِكُونَ (18) }
صدق الله العظيم [يونس]
Firman Allah Ta’ala:
Dan mereka menyembah selain daripada Allah apa yang tidak dapat mendatangkan kemudharatan kepada mereka dan tidak (pula) kemanfaatan, dan mereka berkata: "Mereka itu adalah pemberi syafa'at kepada kami di sisi Allah". Katakanlah: "Apakah kamu mengabarkan kepada Allah apa yang tidak diketahui-Nya baik di langit dan tidak (pula) dibumi?" Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dan apa yang mereka mempersekutukan (itu). (18)
Maha Benar Allah
[Yunus]
وقال الله تعالى:
{ وَأَنْذِرْهُمْ يَوْمَ الْآَزِفَةِ إِذِ الْقُلُوبُ لَدَى الْحَنَاجِرِ كَاظِمِينَ مَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ حَمِيمٍ وَلَا شَفِيعٍ يُطَاعُ (18) }
صدق الله العظيم [غافر]
Firman Allah Ta’ala:
Berilah mereka peringatan dengan hari yang dekat (hari kiamat yaitu) ketika hati (menyesak) sampai di kerongkongan dengan menahan kesedihan. Orang-orang yang zalim tidak mempunyai teman setia seorangpun dan tidak (pula) mempunyai seorang pemberi syafa'at yang diterima syafa'atnya. (18)
Maha Benar Allah
[Ghaafir]
ولكن الذي في قلبه زيغٌ عن الحقّ لن يستطيع أن ينكر لمحكم ما جاء فيهنّ؛ بل سيُعرض عنهن وكأنه لا يعلم بهنّ ويجادلني بآيات الكتاب المتشابهات في ذكر الشفاعة، كمثال قول الله تعالى:
{ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ }
[البقرة:255]
Akan tetapi orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan menjauh dari kebenaran, mereka tidak akan mampu untuk mengingkari muhkam ayat-ayat induk itu; namun dia akan berpaling darinya seakan-akan dia tidak mengetahuinya, lalu mendebatku dengan ayat-ayat mutasyabihat dalam menyebutkan syafa’at, semisal firman Allah Ta’ala:
Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya
[Al Baqarah:255]
وقال الله تعالى:
{ مَا مِنْ شَفِيعٍ إِلَّا مِنْ بَعْدِ إِذْنِهِ }
صدق الله العظيم [يونس:3]
Firman Allah Ta’ala:
Tiada seorangpun yang akan memberi syafa'at kecuali sesudah ada izin-Nya
Maha Benar Allah
[Yunus]
وقال الله تعالى:
{ وقالوا اتَّخذ الرَّحمنُ وَلَداً سُبحانَهُ بل عِبادٌ مُكْرَمون (26) لا يسبِقُونَهُ بالقَوْلِ وهم بأَمْرِهِ يَعملون(27) يَعْلَمُ ما بين أيْدِيِهم وما خَلْفَهُم ولا يَشفعون إلاَّ لِمنِ ارتضى وهم من خشيته مُشْفِقُون (28) }
صدق الله العظيم [الأنبياء]
Firman Allah Ta’ala:
Dan mereka berkata: "Tuhan Yang Maha Pemurah telah mengambil (mempunyai) anak", Maha Suci Allah. Sebenarnya (malaikat-malaikat itu), adalah hamba-hamba yang dimuliakan, (26) mereka itu tidak mendahului-Nya dengan perkataan dan mereka mengerjakan perintah-perintah-Nya. (27) Allah mengetahui segala sesuatu yang dihadapan mereka (malaikat) dan yang di belakang mereka, dan mereka tiada memberi syafa'at melainkan kepada orang yang diridhai Allah, dan mereka itu selalu berhati-hati karena takut kepada-Nya. (28)
Maha Benar Allah
[Al Anbiyaa]
وقال الله تعالى:
{ وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الْجِبَالِ فَقُلْ يَنْسِفُهَا رَبِّي نَسْفًا (105) فَيَذَرُهَا قَاعًا صَفْصَفًا (106) لَا تَرَى فِيهَا عِوَجًا وَلَا أَمْتًا (107) يَوْمَئِذٍ يَتَّبِعُونَ الدَّاعِيَ لَا عِوَجَ لَهُ وَخَشَعَتِ الْأَصْوَاتُ لِلرَّحْمَنِ فَلَا تَسْمَعُ إِلَّا هَمْسًا (108) يَوْمَئِذٍ لَا تَنْفَعُ الشَّفَاعَةُ إِلَّا مَنْ أَذِنَ لَهُ الرَّحْمَنُ وَرَضِيَ لَهُ قَوْلًا (109) }
صدق الله العظيم [طه]
Allah Ta’ala berfirman:
Dan mereka bertanya kepadamu tentang gunung-gunung, maka katakanlah: "Tuhanku akan menghancurkannya (di hari kiamat) sehancur-hancurnya, (105) maka Dia akan menjadikan (bekas) gunung-gunung itu datar sama sekali, (106) tidak ada sedikitpun kamu lihat padanya tempat yang rendah dan yang tinggi-tinggi.(107) Pada hari itu manusia mengikuti (menuju kepada suara) penyeru dengan tidak berbelok-belok; dan merendahlah semua suara kepada Tuhan Yang Maha Pemurah, maka kamu tidak mendengar kecuali bisikan saja. (108) Pada hari itu tidak berguna syafa'at, kecuali orang yang Allah Maha Pemurah telah memberi izin kepadanya, dan Dia telah meridhai perkataannya. (109)
Maha Benar Allah
[Thaa Haa]
وقال الله تعالى:
{ وَلَا يَمْلِكُ الَّذِينَ يَدْعُونَ مِنْ دُونِهِ الشَّفَاعَةَ إِلَّا مَنْ شَهِدَ بالحقِّ وَهُمْ يَعْلَمُونَ (86) }
صدق الله العظيم [الزخرف]
Allah Ta’ala berfirman:
Dan sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah tidak dapat memberi syafa'at; kecuali orang menyaksikan kebenaran dan mereka meyakininya. (86)
Maha Benar Allah
[Az Zukhruf]
وقال الله تعالى:
{ وَكَم مِّن مَّلَكٍ فِي السَّمَاوَاتِ لا تُغْنِي شَفَاعَتُهُمْ شَيْئًا إِلاَّ مِن بَعْدِ أَن يَأْذَنَ اللَّهُ لِمَن يَشَاء وَيَرْضَى }
صدق الله العظيم [النجم:26]
Firman Allah Ta’ala:
Padahal berapa banyak malaikat di langit, syafaat mereka tidak dapat mendatangkan sebarang faedah, kecuali sesudah Allah mengizinkan bagi sesiapa yang dikehendakiNya dan diredhaiNya. (26)
[An Najm]
ويا عُلماء المُسلمين وأمّتهم، إنما نتهرب من تأويل آيات الكتاب المُتشابهات في سرّ الشفاعة حتى لا يزيدكم الحقّ فتنةً إلى فتنتكم لأنّ من الناس من لا يزيدهم الحقّ إلا رجساً إلى رجسهم، ولكني أعظكم بواحدةٍ لعلكم تتفكرون في الاستثناء وهو قول الله تعالى:
{ إِلاَّ مِن بَعْدِ أَن يَأْذَنَ اللَّهُ لِمَن يَشَاء وَيَرْضَى }
صدق الله العظيم، فانظروا لقول الله تعالى:
{ وَيَرْضَى }
صدق الله العظيم.
Wahai ulama umat Islam dan umatnya, sesungguhnya kami menghindari untuk beri takwilan bagi ayat-ayat Al Qur’an yang mutasyabihat mengenai rahsia syafa’at, hanya supaya kebenaran itu tidak menambahkan kepada kalian fitnah, kerana ada antara manusia yang kebenaran tidak menambahkan kepada mereka selain mereka bertambah ingkar.
Namun aku nasihatkan kalian satu perkara, boleh jadi kalian akan mengingkari adanya pengecualian, ianya adalah firman Allah Ta’ala:
kecuali sesudah Allah mengizinkan bagi sesiapa yang dikehendakiNya dan diredhaiNya.
Maha Benar Allah
Perhatikan firman Allah:
dan diredhaiNya
Maha Benar Allah
إذاً الشفاعة ليس كما تزعمون، وإنما يوجد عبدٌ من بين العبيد أَذِنَ الله له أن يُخاطب ربّه في هذا الشأن من بين المُتقين جميعاً، ولن يسأل الله الشفاعة سُبحانه وتعالى علوّاً كبيراً! بل خاطب ربّه بأنّه يرفض جنّة النّعيم ويريد تحقيق النّعيم الأكبر منها وهو أن يكون الله راضياً في نفسه، ولكن الله لن يرضى في نفسه حتى يدخل عباده في رحمته، ولذلك قال الله تعالى:
{ وَكَم مِّن مَّلَكٍ فِي السَّمَاوَاتِ لا تُغْنِي شَفَاعَتُهُمْ شَيْئًا إِلاَّ مِن بَعْدِ أَن يَأْذَنَ اللَّهُ لِمَن يَشَاء وَيَرْضَى }
صدق الله العظيم.
Jika demikian, maka syafa’at bukanlah sebagaimana yang kalian sangkakan, sesungguhnya hanya terdapat seorang hamba di antara hamba-hamba Allah, yang Allah izinkan untuknya berkata-kata dengan-Nya dalam urusan ini (syafa’at), di antara orang-orang yang bertakwa seluruhnya.
Hamba itu tidak meminta syafa’at kepada Allah, Maha Sudi Dia dan Dia Maha Luhur, Maha Tinggi lagi Maha Besar
!
Namun dia berbicara dengan Tuhannya bahawa dia menolak kenikmatan syurga, dia mahu memperoleh kenikmatan yang lebih besar darinya, ianya adalah Allah redha dalam Diri-Nya, akan tetapi Allah tidak akan redha dalam Diri-Nya sehinggalah Dia memasukkan hamba-hamba-Nya ke dalam rahmat-Nya, kerana itu Allah Ta’ala berfirman:
Padahal berapa banyak malaikat di langit, syafaat mereka tidak dapat mendatangkan sebarang faedah, kecuali sesudah Allah mengizinkan bagi sesiapa yang dikehendakiNya dan diredhaiNya. (26
Maha Benar Allah
إذاً إن تحقيق الشفاعة هو أن يرضى الله في نفسه، وكيف يكون راضياً في نفسه؟ حتى يدخل عباده في رحمته ومن ثم تأتي الشفاعة من الله وحده لا شريك له، وهُنا المُفاجأة الكُبرى لدى أهل النار. تصديقاً لقول الله تعالى:
{ حَتَّى إِذَا فُزِّعَ عَنْ قُلُوبِهِمْ قَالُوا مَاذَا قَالَ رَبُّكُمْ قَالُوا الحقّ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْكَبِيرُ }
صدق الله العظيم [سبأ:23]
Maka dari itu, terealisasinya syafa’at adalah Allah redha dalam Diri-Nya, bagaimana Dia redha dalam Diri-Nya? Sehingga Dia memasukkan hamba-hamba-Nya ke dalam rahmat-Nya, barulah kemudian adanya syafa’at dari Allah yang Maha Esa tiada sekutu bagi-Nya, di sini para penghuni neraka mengalami kejutan besar.
Pembenaran terhadap firman Allah Ta’ala:
Sehingga apabila telah dihilangkan ketakutan dari hati mereka, mereka berkata "Apakah yang telah difirmankan oleh Tuhan-mu?" Mereka menjawab: (Perkataan) yang benar", dan Dialah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar. (23)
Maha Benar Allah
[Saba]
وقال الله تعالى:
{ وَلا تَنفَعُ الشَّفَاعَةُ عِندَهُ إِلاَّ لِمَنْ أَذِنَ لَهُ حَتَّى إِذَا فُزِّعَ عَن قُلُوبِهِمْ قَالُوا مَاذَا قَالَ رَبُّكُمْ قَالُوا الحقّ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْكَبِيرُ }
صدق الله العظيم [سبأ:23]
Allah Ta’ala berfirman:
Dan tiadalah berguna syafa'at di sisi Allah melainkan bagi orang yang telah diizinkan-Nya, sehingga apabila telah dihilangkan ketakutan dari hati mereka, mereka berkata "Apakah yang telah difirmankan oleh Tuhan-mu?" Mereka menjawab: (Perkataan) yang benar", dan Dialah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar. (23)
Maha Benar Allah
[Saba]
فأما البيان لقول الله تعالى:
{ وَلا تَنفَعُ الشَّفَاعَةُ عِندَهُ إِلاَّ لِمَنْ أَذِنَ لَهُ }
صدق الله العظيم، فلا يقصد الله أنه أَذِن له أن يشفع لعباده؛ بل أذن له أن يُخاطب ربّه في هذه المسألة لأنه سوف يقول صواباً وذلك لأن الله هو أرحم بعباده من عبده، فكيف يشفع لهم بين يدي ربّهم! ولذلك أذن الله له من بين المُتقين لأنه سوف يقول صواباً ولن يتجرأ للشفاعة بين يدي ربّه سُبحانه وتعالى علواً كبيراً، ولذلك لن تجدوا جميع المتقين من الجنّ والإنس وملائكة الرحمن المُقربين لن تجدونهم يملكون من الله الخطاب في هذه المسألة نظراً لأنهم جميعاً لا يعلمون اسم الله الأعظم الذي جعله سراً في نفسه، ولذلك قال الله تعالى:
{ إِنَّ لِلْمُتَّقِينَ مَفَازًا (31) حَدَائِقَ وَأَعْنَابًا (32) وَكَوَاعِبَ أَتْرَابًا (33) وَكَأْسًا دِهَاقًا (34) لا يَسْمَعُونَ فِيهَا لَغْوًا وَلا كِذَّابًا (35) جَزَاءً مِنْ رَبِّكَ عَطَاءً حِسَابًا (36) رَبِّ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا الرَّحْمَنِ لا يَمْلِكُونَ مِنْهُ خِطَابًا (37) }
صدق الله العظيم [النبأ]
Adapun bayan keterangan yang benar bagi firman Allah Ta’ala: Dan tiadalah berguna syafa'at di sisi Allah melainkan bagi orang yang telah diizinkan-Nya, Maha Benar Allah, Allah tidak maksudkan hamba-Nya itu diizinkan untuk memberi syafa’at kepada hamba-hamba-Nya; namun dia diizinkan untuk berbicara dengan Tuhannya dalam permasalahan ini, kerana kelak dia akan berkata yang benar, demikian itu kerana Allah adalah Yang Paling Pengasih terhadap hamba-hamba-Nya dari hamba-Nya, lantas bagaimana pula hamba dapat memberi syafa’at kepada mereka di sisi Tuhan
!
Sebab itu Allah izinkan untuk hamba-Nya di antara orang-orang yang bertakwa, kerana kelak dia akan mengatakan yang benar, dia tidak berani untuk memberi syafaat di hadapan Tuhannya, Maha Suci Dia dan Maha Luhur, Maha Tinggi lagi Maha Agung, sebab itulah kalian tidak temukan semua yang bertakwa dari kalangan jinn, manusia dan para malaikat Ar Rahman yang didekatkan, kalian tidak akan temukan mereka dapat berbicara dengan Allah dalam permasalahan ini, memandangkan mereka semua tidak mengetahui Nama Allah Yang Teragung, yang telah Allah jadikan nama-Nya itu rahsia di dalam Diri-Nya.
Kerana itu Allah Ta’ala berfirman:
Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa mendapat kemenangan, (31) (yaitu) kebun-kebun dan buah anggur, (32) dan gadis-gadis remaja yang sebaya,(33) dan gelas-gelas yang penuh (berisi minuman).(34) Di dalamnya mereka tidak mendengar perkataan yang sia-sia dan tidak (pula) perkataan dusta. (35) Sebagai pembalasan dari Tuhanmu dan pemberian yang cukup banyak, (36) Tuhan Yang memelihara langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya; Yang Maha Pemurah. Mereka tidak dapat berbicara dengan Dia. (37)
Maha Benar Allah
[An Naba]
فانظروا يا عباد الله إلى محكم كتاب الله الذي يفتيكم أن المُتقين من الإنس والجنِّ لا يملكون من الرحمن خطاباً في مسألة الشفاعة، وكذلك الملك جبريل وكافة ملائكة الرحمن المُقربين. تصديقاً لقول الله تعالى:
{ يَوْمَ يَقُومُ الرُّوحُ وَالْمَلائِكَةُ صَفًّا لا يَتَكَلَّمُونَ }
صدق الله العظيم [النبأ:38]
Perhatikanlah muhkam Kitabullah wahai hamba-hamba Allah, yang menyatakan pada kalian bahawa yang bertakwa dari kalangan manusia dan jinn, mereka tidak dapat berbicara dengan Ar Rahman mengenai permasalahan syafa’at ini, demikian juga malaikat Jibril dan seluruh malaikat Ar Rahman yang didekatkan.
Pembenaran terhadap firman Allah Ta’ala:
Pada hari, ketika ruh dan para malaikat berdiri bershaf-shaf, mereka tidak berkata-kata
Maha Benar Allah
[An Naba:38]
ومن ثم استثنى على عبد من عبيد الله، وقال الله تعالى:
{ إِلا مَنْ أَذِنَ لَهُ الرَّحْمَنُ وَقَالَ صَوَابًا (38) }
صدق الله العظيم [النبأ:38]
Lalu ada pengecualian terhadap seorang hamba di antara hamba-hamba Allah, firman Allah Ta’ala:
kecuali siapa yang telah diberi izin kepadanya oleh Tuhan Yang Maha Pemurah; dan ia mengucapkan kata yang benar. (38)
Maha Benar Allah
وذلك هو العبد الوحيد الذي يحق له أن يخاطب ربّه في هذه المسألة لأن الله يعلم أن عبده سوف يُحاج ربّه بالقول الصواب ولن يشفع، وما ينبغي له أن يشفع بين يدي من هو أرحم بعباده من عبده سُبحانه وتعالى علوّاً كبيراً؛ بل يخاطب ربّه في تحقيق النّعيم الأعظم من نعيم جنته ويريدُ من ربّه أن يرضى:
{ وَيَرْضَى }
Itulah satu-satunya hamba yang diberi hak untuk berbicara dengan Tuhan dalam permasalahan ini, kerana Allah mengetahui kelak hamba-Nya akan mengemukakan argumentasi dengan perkataan yang benar, dia tidak akan dapat memberikan syafa’at, tidak layak baginya untuk memberi syafaat di hadapan Allah Yang Paling Mengasihi akan hamba-hamba-Nya, maha Suci Dia dan Maha Luhur, Maha Tinggi lagi Maha Agung;
Namun hamba-Nya akan berbicara dengan Tuhan untuk meraih dan merealisasikan An Na’eem Al A’dhom -kenikmatan teragung- kenikmatan yang melebihi kenikmatan syurga, dia mendambakan dari Tuhannya agar redha: dan diredhaiNya
إذاً الشفاعة هو أن يرضى الله في نفسه، ولذلك عبده سوف يُخاطب ربّه في تحقيق النّعيم الأعظم من جنته:
{ وَيَرْضَى }
Justeru itu, syafaat adalah Allah redha dalam Diri-Nya, kerana itu hamba-Nya kelak akan berbicara dengan Tuhan dalam merealisasikan Kenikmatan Yang Lebih Agung dari syurga-Nya:
dan diredhaiNya
وقال الله تعالى:
{ وَكَم مِّن مَّلَكٍ فِي السَّمَاوَاتِ لا تُغْنِي شَفَاعَتُهُمْ شَيْئًا إِلاَّ مِن بَعْدِ أَن يَأْذَنَ اللَّهُ لِمَن يَشَاء وَيَرْضَى }
صدق الله العظيم. وكيف يكون الله راضٍياً في نفسه؟ وذلك حتى يدخل عباده الذين أخذوا نصيبهم من العذاب جنته، فيقول الله تعالى:
{ وَكَم مِّن مَّلَكٍ فِي السَّمَاوَاتِ لا تُغْنِي شَفَاعَتُهُمْ شَيْئًا إِلاَّ مِن بَعْدِ أَن يَأْذَنَ اللَّهُ لِمَن يَشَاء وَيَرْضَى }
صدق الله العظيم [النجم:26]
Allah Ta’ala berfirman:
(Padahal berapa banyak malaikat di langit, syafaat mereka tidak dapat mendatangkan sebarang faedah, kecuali sesudah Allah mengizinkan bagi sesiapa yang dikehendakiNya dan diredhaiNya. (26)
Maha Benar Allah
Bagaimana Allah menjadi redha dalam Diri-Nya
?
Demikian itu sehinggalah Dia memasukkan hamba-hamba-Nya yang mendapat bahagian dari azab seksaan ke dalam syurga-Nya, maka Allah Ta’ala berfirman:
Padahal berapa banyak malaikat di langit, syafaat mereka tidak dapat mendatangkan sebarang faedah, kecuali sesudah Allah mengizinkan bagi sesiapa yang dikehendakiNya dan diredhaiNya. (26)
Maha Benar Allah
[An Najm]
إذاً الشفاعة هي لله وحده لا شريك ولن تتحقق حتى يرضى فإذا رضي في نفسه تحققت لعباده رحمته فتشفع لهم رحمته من غضبه. تصديقاً لقول الله تعالى:
{ أَمِ اتَّخَذُوا مِن دُونِ اللَّهِ شُفَعَاء قُلْ أَوَلَوْ كَانُوا لَا يَمْلِكُونَ شَيْئاً وَلَا يَعْقِلُونَ (43) قُل لِّلَّهِ الشَّفَاعَةُ جَمِيعاً لَّهُ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ثُمَّ إِلَيْهِ تُرْجَعُونَ (44) وَإِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَحْدَهُ اشْمَأَزَّتْ قُلُوبُ الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ بِالْآخِرَةِ وَإِذَا ذُكِرَ الَّذِينَ مِن دُونِهِ إِذَا هُمْ يَسْتَبْشِرُونَ (45) قُلِ اللَّهُمَّ فَاطِرَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ أَنتَ تَحْكُمُ بَيْنَ عِبَادِكَ فِي مَا كَانُوا فِيهِ يَخْتَلِفُونَ (46) }
صدق الله العظيم [الزمر].
Maka dari itu, syafa’at adalah milik Allah Yang Maha Esa semata-mata, tiada sekutu bagi-Nya, ianya tidak akan terealisasi sehinggalah Allah redha dalam Diri-Nya, maka terlaksanalah rahmat-Nya untuk hamba-hamba-Nya, kemudian rahmat-Nya-lah yang mensyafa’ati mereka dari kemurkaan-Nya.
Pembenaran terhadap firman Allah Ta’ala:
Bahkan mereka mengambil pemberi syafa'at selain Allah. Katakanlah: "Dan apakah (kamu mengambilnya juga) meskipun mereka tidak memiliki sesuatupun dan tidak berakal?" (43) Katakanlah: "Hanya kepunyaan Allah-lah syafa'at itu semuanya. Kepunyaan-Nya kerajaan langit dan bumi. Kemudian kepada-Nya-lah kamu dikembalikan" (44) Dan apabila hanya nama Allah saja disebut, kesallah hati orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat; dan apabila nama sembahan-sembahan selain Allah yang disebut, tiba-tiba mereka bergirang hati. (45) Katakanlah: "Wahai Allah, Pencipta langit dan bumi, Yang mengetahui barang ghaib dan yang nyata, Engkaulah Yang memutuskan antara hamba-hamba-Mu tentang apa yang selalu mereka memperselisihkannya". (46)
Maha Benar Allah
[Az Zumar]
وسلامٌ على المُرسلين، والحمدُ لله ربّ العالمين..
خليفة الله الإمام المهدي ناصر محمد اليماني.
Salam ke atas para rasul dan segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam..
Khalifah Allah Al Imam Al Mahdi Naser Mohammed Al Yamani
https://albushra-islamia.org./showthread.php?p=47796