وسألَ سائلٌ فقال: ما هو حدّ الزاني والزانية المتزوج منهم والأعزب الأحرار من المُسلمين والمُسلمات وكذلك العبيد والأمَات؟
وأجاب الذي عنده عِلم الكتاب فقال:
Pertanyaan: Apakah hukuman untuk penzina lelaki dan perempuan yang sudah menikah dan yang belum menikah di antara mereka, yang merdeka dari kalangan muslimin dan muslimat juga para hamba lelaki dan perempuan
?
Jawaban:
بسم الله الرحمن الرحيم، قال الله تعالى: { سُورَةٌ أَنزَلْنَاهَا وَفَرَضْنَاهَا وَأَنزَلْنَا فِيهَا آيَاتٍ بَيِّنَاتٍ لَّعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ ﴿١﴾ الزَّانِيَةُ وَالزَّانِي فَاجْلِدُوا كُلَّ وَاحِدٍ مِّنْهُمَا مِائَةَ جَلْدَةٍ وَلَا تَأْخُذْكُم بِهِمَا رَأْفَةٌ فِي دِينِ اللَّهِ إِن كُنتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَلْيَشْهَدْ عَذَابَهُمَا طَائِفَةٌ مِّنَ الْمُؤْمِنِينَ ﴿٢﴾ } صدق الله العظيم [النور]
Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang, Allah Ta'ala berfirman:
[Ini adalah] satu surat yang Kami turunkan dan Kami wajibkan [menjalankan hukum-hukum yang ada di dalam]nya, dan Kami turunkan di dalamnya ayat-ayat yang jelas, agar kalian selalu mengingatinya. (1)
Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka jilidlah/sebatlah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus kali sebatan, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kalian untuk [menjalankan] agama Allah, jika kalian beriman kepada Allah dan hari akhirat, dan hendaklah [pelaksanaan] hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan dari orang-orang yang beriman. (2)
Maha Benar Allah
[An-Nur]
وهذا هو حدُّ الزنا الذي أنزله الله في القُرآن العظيم للزانية والزاني من المُسلمين والمُسلمات الأحرار سواءً كان الزاني مُتزوجاً أو عازباً غير متزوجٍ فحدّهم سواء مِائة جلدة في القُرآن العظيم، وقد بيَّن الله لكم أنه حدٌّ سواء على الأحرار المُسلمين مِائة جلدة للزاني والزانية، وبيّن الله لكم في نفس سورة النور أنه سواء للحرّة المُتزوجة وغير المُتزوجة، فتابعوا آيات سورة النور: { وَالَّذِينَ يَرْمُونَ أَزْوَاجَهُمْ وَلَمْ يَكُن لَّهُمْ شُهَدَاءُ إِلَّا أَنفُسُهُمْ فَشَهَادَةُ أَحَدِهِمْ أَرْبَعُ شَهَادَاتٍ بِاللَّهِ إِنَّهُ لَمِنَ الصَّادِقِينَ ﴿٦﴾ وَالْخَامِسَةُ أَنَّ لَعْنَتَ اللَّهِ عَلَيْهِ إِن كَانَ مِنَ الْكَاذِبِينَ ﴿٧﴾ وَيَدْرَأُ عَنْهَا الْعَذَابَ أَن تَشْهَدَ أَرْبَعَ شَهَادَاتٍ بِاللَّهِ ۙ إِنَّهُ لَمِنَ الْكَاذِبِينَ ﴿٨﴾ وَالْخَامِسَةَ أَنَّ غَضَبَ اللَّهِ عَلَيْهَا إِن كَانَ مِنَ الصَّادِقِينَ ﴿٩﴾ وَلَوْلَا فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهُ وَأَنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ حَكِيمٌ ﴿١٠﴾ } صدق الله العظيم
Ini adalah hukuman zina yang Allah turunkan dalam Al-Qur'an yang agung, bagi penzina perempuan dan lelaki dari kaum muslimin dan muslimat yang merdeka, sama sahaja bagi penzina yang telah menikah atau yang bujang belum menikah, maka hukuman untuk mereka sama iaitu seratus sebatan sebagaimana yang termaktub dalam Al-Qur'an yang agung.
Sesungguhnya Allah telah menjelaskan kepada kalian bahawa hukuman itu sama ke atas orang-orang merdeka dari kaum muslimin yakni seratus kali sebatan untuk penzina lelaki dan perempuan, dan Allah telah menjelaskan kepada kalian dalam surah yang sama yakni Surah An-Nur, bahawa hukumannya sama sahaja bagi orang merdeka yang telah menikah dan yang belum, perhatikanlah oleh kalian akan ayat-ayat Surah An-Nur:
Dan orang-orang yang menuduh isterinya [berzina], padahal mereka tidak ada mempunyai saksi-saksi selain diri mereka sendiri, maka persaksian orang itu ialah empat kali bersumpah dengan nama Allah, sesungguhnya dia adalah termasuk orang-orang yang benar. (6)
Dan [sumpah] yang kelima: bahwa la’nat Allah atasnya, jika dia termasuk orang-orang yang berdusta. (7)
Isterinya itu dihindarkan dari hukuman oleh sumpahnya empat kali atas nama Allah sesungguhnya suaminya itu benar-benar termasuk orang-orang yang dusta, (8)
dan [sumpah] yang kelima: bahwa la’nat Allah atasnya jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benar. (9)
Dan andaikata tidak ada karunia Allah dan rahmat-Nya atas dirimu dan [andaikata] Allah bukan Penerima Taubat lagi Maha Bijaksana, [niscaya kamu akan mengalami kesulitan-kesulitan]. (10)
Maha Benar Allah
فهل تُريدون يا معشر عُلماء الأُمّة أن يذكر الله لكم العذاب للزناة مرةً أُخرى في نفس السورة؟ ألم يُفصّله لكم تفصيلاً في أول السورة: { سُورَةٌ أَنزَلْنَاهَا وَفَرَضْنَاهَا وَأَنزَلْنَا فِيهَا آيَاتٍ بَيِّنَاتٍ لَّعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ ﴿١﴾ الزَّانِيَةُ وَالزَّانِي فَاجْلِدُوا كُلَّ وَاحِدٍ مِّنْهُمَا مِائَةَ جَلْدَةٍ وَلَا تَأْخُذْكُم بِهِمَا رَأْفَةٌ فِي دِينِ اللَّهِ إِن كُنتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَلْيَشْهَدْ عَذَابَهُمَا طَائِفَةٌ مِّنَ الْمُؤْمِنِينَ ﴿٢﴾ } صدق الله العظيم؟ ومن ثُمّ جاء ذِكر الذين يرمون أزواجهم ولم يكن لهم شُهداء إلّا أنفُسهم وذكر الحدَّ مرةً أُخرى للمُتزوجة، وقال الله تعالى: { وَيَدْرَأُ عَنْهَا الْعَذَابَ أَن تَشْهَدَ أَرْبَعَ شَهَادَاتٍ بِاللَّهِ إِنَّهُ لَمِنَ الْكَاذِبِينَ ﴿٨﴾ وَالْخَامِسَةَ أَنَّ غَضَبَ اللَّهِ عَلَيْهَا إِن كَانَ مِنَ الصَّادِقِينَ ﴿٩﴾ وَلَوْلَا فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهُ وَأَنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ حَكِيمٌ ﴿١٠﴾ } صدق الله العظيم
Apakah kalian ingin Allah mengingatkan sekali lagi kepada kalian akan azab hukuman bagi penzina dalam surah yang sama wahai ulama umat? Bukankah Allah menjelaskannya kepada kalian dengan terperinci pada permulaan surah:
[Ini adalah] satu surat yang Kami turunkan dan Kami wajibkan [menjalankan hukum-hukum yang ada di dalam]nya, dan Kami turunkan di dalamnya ayat-ayat yang jelas, agar kalian selalu mengingatinya. (1)
Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka jilidlah/sebatlah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus kali sebatan, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kalian untuk [menjalankan] agama Allah, jika kalian beriman kepada Allah, dan hari akhirat, dan hendaklah [pelaksanaan] hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan dari orang-orang yang beriman. (2)
Maha Benar Allah
?
Kemudian datang peringatan bagi orang-orang yang menuduh pasangan mereka sedang mereka tidak mempunyai saksi selain diri mereka sendiri, dan peringatan hukuman sekali lagi bagi yang telah menikah, firman Allah Ta'ala:
Isterinya itu dihindarkan dari hukuman oleh sumpahnya empat kali atas nama Allah sesungguhnya suaminya itu benar-benar termasuk orang-orang yang dusta, (8)
dan [sumpah] yang kelima: bahwa la’nat Allah atasnya jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benar. (9)
Dan andaikata tidak ada karunia Allah dan rahmat-Nya atas diri kalian dan [andaikata] Allah bukan Penerima Taubat lagi Maha Bijaksana, [niscaya kalian akan mengalami kesulitan-kesulitan]. (10)
Maha Benar Allah
وما هو العذاب الذي يدرأ عنها؟ إنهُ عذاب حدّ الزنا المذكور والمُفصّل في أول السورة، وليشهد عذابهما طائفةٌ من المُؤمنين وذلك هو العذاب الذي يدرأ عنها فلا يجلدونها لو كُنتم تعلمون، أم تُريدون القُرآن يذكره لكم مرةً أُخرى في نفس السورة؟ فاكتفى بقوله: { وَيَدْرَأُ عَنْهَا الْعَذَابَ } وهو العذاب المذكور في أول السورة.
Apakah azab hukuman yang dihindarkan dari si isteri? Ianya adalah azab hukuman zina yang disebutkan dan dirincikan keterangan mengenainya pada permulaan surah, agar [pelaksanaan] hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan dari orang-orang yang beriman.
Demikian itu adalah azab hukuman yang dihindarkan dari si isteri, di mana mereka tidak menjilidnya/menyebatnya sekiranya kalian mengetahui, ataukah kalian mahu Al-Qur'an menyebutkannya untuk kalian sekali lagi dalam surah yang sama
?
Maka cukuplah dengan firman-Nya: Isterinya itu dihindarkan dari hukuman, ia adalah azab hukuman yang disebutkan pada permulaan ayat, yakni seratus sebatan yang disaksikan oleh sekumpulan orang beriman.
يا معشر عُلماء الأُمّة لربما يودّ أحد عُلماء الأُمّة أن يُقاطعني فيقول: "كيف تجعل حدّ الزانية المُتزوجة كحدّ الزانية العزباء التي لا زوج لها؟ بل حدّ الزانية العزباء (مائة جلدة) لأنها معذورة، فهي زنت نظراً لأنها غير مُتزوجة فأجبرتها شهوتها على الزنا، فأمّا المُتزوجة فليس لديها عُذر وحدُّها الرجم بالحجارة حتى الموت؟".
Wahai sekalian ulama umat, barangkali seorang dari ulama umat mahu memotong ucapanku dengan mengatakan:
"Bagaimana engkau ini menjadikan hukuman bagi penzina perempuan yang telah menikah itu sama seperti hukuman bagi penzina perempuan yang masih bujang belum mempunyai suami? Padahal hukuman penzina perempuan yang belum menikah adalah (seratus sebatan) kerana dia diterima uzurnya/dapat dimaafkan, sebab dia telah berzina kerana dia belum bersuami, maka syahwatnya telah menguasainya dan mendorongnya untuk melakukan zina, adapun perempuan yang telah menikah, maka tiada uzur baginya/tidak dapat dimaafkan dan hukuman untuknya adalah direjam dengan bebatuan sehingga mati
?."
ومن ثُمّ يردُّ عليه المهديّ المنتظَر الحقّ الإمام ناصر محمَّد اليماني قائلاً: ما دمتَ أُعذرت العزباء على الزنا فما هو العُذر الذي التمسته للأمَة المُتزوجة والتي لا تُجلد إلّا بخمسين جلدةٍ فقط مع إنها مُتزوجة في نص القُرآن العظيم؟ إنك أنت الحكيم الرشيد! وقال الله تعالى: { وَمَن لَّمْ يَسْتَطِعْ مِنكُمْ طَوْلًا أَن يَنكِحَ الْمُحْصَنَاتِ الْمُؤْمِنَاتِ فَمِن مَّا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُم مِّن فَتَيَاتِكُمُ الْمُؤْمِنَاتِ وَاللَّهُ أَعْلَمُ بِإِيمَانِكُم بَعْضُكُم مِّن بَعْضٍ فَانكِحُوهُنَّ بِإِذْنِ أَهْلِهِنَّ وَآتُوهُنَّ أُجُورَهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ مُحْصَنَاتٍ غَيْرَ مُسَافِحَاتٍ وَلَا مُتَّخِذَاتِ أَخْدَانٍ فَإِذَا أُحْصِنَّ فَإِنْ أَتَيْنَ بِفَاحِشَةٍ فَعَلَيْهِنَّ نِصْفُ مَا عَلَى الْمُحْصَنَاتِ مِنَ الْعَذَابِ } صدق الله العظيم [النساء: 25]
Oleh itu Al-Mahdi Al-Muntazhar yang hak, Al-Imam Naser Mohammed Al-Yamani membalasnya dengan mengatakan:
Selagimana engkau memberi uzur/kemaafan terhadap orang-orang bujang atas perbuatan zina (dengan sebatan 100 kali), lalu apa pula uzur/kemaafan yang engkau pinta bagi perempuan hamba yang telah menikah, yang tidak dijilid melainkan dengan limapuluh kali sebatan sahaja dalam nash Al-Qur'an yang agung padahal dia telah menikah? Sesungguhnya engkau sangat pandai menghukum lagi bijak
!
Allah Ta'ala berfirman:
Dan barangsiapa di antara kalian [orang merdeka] yang tidak cukup perbelanjaannya untuk menikahi wanita merdeka lagi beriman, ia boleh menikahi wanita yang beriman, dari budak-budak yang kalian miliki. Allah mengetahui keimananmu; sebahagian kalian adalah dari sebahagian yang lain, karena itu nikahilah mereka dengan seizin tuan mereka dan berilah maskawin mereka menurut yang patut, sedang merekapun wanita-wanita yang memelihara diri, bukan penzina dan bukan [pula] wanita yang mengambil laki-laki lain sebagai piaraannya; dan apabila mereka telah menjaga diri dengan menikah, kemudian mereka mengerjakan perbuatan yang keji [zina], maka atas mereka separuh hukuman dari hukuman wanita-wanita merdeka yang bersuami..(25)
Maha Benar Allah
[An-Nisa]
فهل تبيّن لكم بأن حدّ الزنا مِائة جلدة للزاني والزانية سواء كانوا مُتزوجين أو غير مُتزوجين من المُسلمين والمُسلمات الأحرار؟ وأمّا العبيد والأمَات فعليهِنّ نصف ما على المُسلمين والمُسلمات الحُرّات سواء كانت الأمَةُ عزباء أم مُتزوجة فحدُّها خمسين جلدةً بنص القُرآن العظيم: { فَانكِحُوهُنَّ بِإِذْنِ أَهْلِهِنَّ وَآتُوهُنَّ أُجُورَهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ مُحْصَنَاتٍ غَيْرَ مُسَافِحَاتٍ وَلَا مُتَّخِذَاتِ أَخْدَانٍ فَإِذَا أُحْصِنَّ فَإِنْ أَتَيْنَ بِفَاحِشَةٍ فَعَلَيْهِنَّ نِصْفُ مَا عَلَى الْمُحْصَنَاتِ مِنَ الْعَذَابِ } صدق الله العظيم.
Bukankah telah jelas bagi kalian bahawa hukuman zina adalah seratus kali sebatan untuk penzina lelaki dan perempuan, sama sahaja bagi yang telah menikah atau yang belum menikah dari kalangan muslimin dan muslimat yang merdeka
?
Adapun golongan budak-budak (hamba lelaki dan perempuan), maka ke atas mereka dikenakan separuh hukuman dari hukuman yang diterima oleh muslimin dan muslimat yang merdeka, sama sahaja bagi hamba perempuan yang bujang ataupun hamba perempuan yang telah menikah, maka azab hukuman ke atas mereka adalah limapuluh kali sebatan, dengan nash Al-Qur'an yang agung:
karena itu nikahilah mereka dengan seizin tuan mereka dan berilah maskawin mereka menurut yang patut, sedang merekapun wanita-wanita yang memelihara diri, bukan penzina dan bukan [pula] wanita yang mengambil laki-laki lain sebagai piaraannya; dan apabila mereka telah menjaga diri dengan menikah, kemudian mereka mengerjakan perbuatan yang keji [zina], maka atas mereka separuh hukuman dari hukuman wanita-wanita merdeka yang bersuami..
Maha Benar Allah
وسلامٌ على المُرسلين، والحمدُ لله رَبّ العالمين..
خليفة الله الإمام المهديّ ناصر محمَّد اليماني.
Salam ke atas para Utusan dan segala pujian hanya bagi Allah Tuhan Semesta Alam..
Khalifah Allah Al-Imam Al-Mahdi Naser Mohammed Al-Yamani.
________
sumber:
https://albushra-islamia.org./showthread.php?t=1261
المصدر
الحكم المُختصر للمهدي المنتظر في حد الزنى
Kata Putus Imam Mahdi Yang Diringkaskan
Mengenai Hukuman Bagi Penzina
- 4 -
الإمام ناصر محمد اليماني
Al-Imam Naser Mohammed Al-Yamani
07-06-2008
09:13 pm
ــــــــــــــــــ
الحكم المُختصر للمهدي المنتظر في حد الزنى..
Kata Putus Imam Mahdi Yang Diringkas Mengenai Hukuman Bagi Penzina
بسم الله الرحمن الرحيم
{سُورَةٌ أَنزَلْنَاهَا وَفَرَضْنَاهَا وَأَنزَلْنَا فِيهَا آيَاتٍ بَيِّنَاتٍ لَّعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ (1)الزَّانِيَةُ وَالزَّانِي فَاجْلِدُوا كُلَّ وَاحِدٍ مِّنْهُمَا مِئَةَ جَلْدَةٍ وَلَا تَأْخُذْكُم بِهِمَا رَأْفَةٌ فِي دِينِ اللَّهِ إِن كُنتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَلْيَشْهَدْعَذَابَهُمَا طَائِفَةٌ مِّنَ الْمُؤْمِنِينَ(2)}
صدق الله العظيم [النور]
Dengan nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Mengasihani
[Ini adalah] satu surat yang Kami turunkan dan Kami wajibkan [menjalankan hukum-hukum yang ada di dalam]nya, dan Kami turunkan di dalamnya ayat-ayat yang jelas, agar kamu selalu mengingatinya. (1)
Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus kali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk [menjalankan] agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat, dan hendaklah [pelaksanaan] hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan dari orang-orang yang beriman. (2)
Maha Benar Allah Yang Maha Agung
(An-Nur)
فهل ترون هذه الآية من البيِّنات المحكمات الواضحات من اللاتي لسن بحاجة للتأويل نظرا لوضوحهن الشديد لأنهن من أم الكتاب؟ وأُعرِّف لكم كلمة الزاني أو الزانية وهم الذين لم يحفظوا فروجهم من غير أزواجهم ولاتحل فروجهم إلا على أزواجهم، ومن ثم حكم الله عليهم بمائة جلدة للذكر والأنثى سواءً كانوا متزوجين أم غير متزوجين، وهذا الحكم للأحرار وأما العبيد فعليهم نصف ما على الأحرار والحدّ لهم خمسين جلدة، وبما إن على المحصنة المُسلمة الحرة الزانية مائة جلدة إذاً على المحصنة الأمة الزانية خمسين جلدة. وقال الله تعالى:
{فَإِذَا أُحْصِنَّ فَإِنْ أَتَيْنَ بِفَاحِشَةٍ فَعَلَيْهِنَّ نِصْفُ مَا عَلَى الْمُحْصَنَاتِ مِنَ الْعَذَابِ }
صدق الله العظيم [النساء:25]
Adakah kalian berpendapat bahawa ayat ini termasuk ayat-ayat yang menerangkan, yang muhkamat lagi menjelaskan, yang terdiri dari ayat-ayat yang tidak perlu kepada takwil lagi (muhkamat), melihat kepada betapa jelasnya keterangan ayat-ayat ini kerana ianya termasuk Ummul Kitab?
Aku akan beritahukan kepada kalian kalimah
Az-Zaani(الزاني)
atau
Az-Zaaniyah (الزانية)
Az-Zaani atau Az-Zaaniyah adalah orang-orang yang tidak memelihara kemaluan mereka dari selain pasangan mereka.
Tidak halal kemaluan mereka itu melainkan terhadap isteri atau suami mereka, kerana itu Allah SWT menghukum mereka dengan 100 kali sebatan bagi lelaki dan wanita, sama sahaja bagi yang telah menikah maupun yang bujang, dan demikian ini merupakan hukuman bagi orang yang merdeka.
Adapun hukuman bagi kalangan hamba, maka terhadap mereka dikenakan separuh hukuman dari yang dikenakan terhadap kalangan merdeka, jadi hukuman untuk mereka (kalangan hamba) adalah 50 kali sebatan.
Jadi, sebagaimana terhadap penzina wanita muslimah merdeka yang bersuami itu dikenakan hukuman sebanyak 100 kali sebatan, maka dengan demikian terhadap penzina wanita kalangan hamba yang bersuami adalah sebanyak 50 kali sebatan.
Allah SWT berfirman:
dan apabila mereka telah menjaga diri dengan kawin, kemudian mereka mengerjakan perbuatan yang keji [zina], maka atas mereka separuh hukuman dari hukuman wanita-wanita merdeka yang bersuami.
Maha Benar Allah yang Maha Agung
أم إن الله قد استبدل حد الزنى في آية أخرى؟ فإن جميع الآيات اللاتي يبدلهن الله بآيات محكمات أخرى فإن جميع الآيات التي تبدل حكمهن موجودات في القرآن العظيم أجمعين وبقي لفظهن ولايؤخذ بحكمهن بل يؤخذ بحكم الآية التي جاءت بدلاً لها. إذاً فأتوني بآية الرجم إن كنتم صادقين.
Atau adakah Allah SWT telah mengubah hukuman bagi penzina dalam ayat yang lain? Kerana bahawasanya semua ayat-ayat yang Allah gantikannya dengan ayat-ayat muhkamat yang lain, maka seluruh ayat-ayat yang hukumnya telah ditukar itu ada dalam Al-Qur'an yang agung kesemuanya.
Dan yang tinggal hanya lafaznya sahaja sedang hukum ayat-ayat itu tidak diterima pakai, namun hukum yang diambil dan dipegang adalah hukum ayat-ayat yang datang menggantikannya. Jika demikian, datangkanlah oleh kalian ayat hukuman rajam jika sungguh kalian adalah orang-orang yang benar.
وسلام على المُرسلين والحمدُ لله رب العالمين.
إمام المُسلمين الهادي بكتاب الله وسنة رسوله إلى الصراط المُستقيم
المهدي المنتظر ناصر محمد اليماني.
Salam sejahtera ke atas para Rasul dan segala puji
hanya bagi Allah, Tuhan Semesta Alam
Imam kaum muslimin yang memberi petunjuk dengan Kitabullah
dan Sunnah Rasul-Nya ke Jalan Yang Lurus,
Al-Mahdi Al-Muntazhar Naser Mohammed Al-Yamani
ــــــــــــــــــــــــــ
-sumber-